Selasa, 28 Oktober 2014

The Theory of Everything (2014)

Sinopsis Film The Theory of Everything

Jujur saya mengharapkan sesuatu yang lain di film ini, yaitu cerita mengenai karir Stephen Hawking. Di film The Theory of Everything saya hanya melihat kisah cinta sang fisikawan ini, tapi cerita mengenai keberhasilan karirnya tak tampak begitu ditonjolkan. Film yang mengecewakan bagi saya.

Dunia sudah tentu tertarik dengan sejarah hidup Hawking atas konstribusi ilmiahnya kepada dunia. Fakta ia memiliki penyakit adalah suatu hal yang mengerikan memang. Tapi mengeksplorasi kisah cintanya di film ini tampaknya hanya memperlihatkan kepada penonton bahwa seperti inilah penderitaan hidup Hawking. Dan bukan sama sekali itu yang saya harapkan.

Yang saya ingin tahu adalah apa saja konstribusi Hawking di dunia fisika? Atau bagaimana ia membentuk pemikiran tentang alam semesta? Mengapa gelar PhD Hawking dianggap begitu megah dan mengapa Hawking kemudian berusaha untuk membuktikan teori aslinya? Bagaimana Hawking bisa hidup begitu lama meskipun prognosis dua tahunnya terlewatkan? Atau kenapa Hawking menyangkal keberadaan tuhan?

Semua pertanyaan itu tak terjawab kecuali pertanyaan kenapa Hawking sampai mengalami penyakit seperti itu. Satu-satunya yang luar biasa adalah penampilan akting Eddie Redmayne yang luar biasa membuat saya seolah menonton Hawking yang asli. Wajar saja ia mendapatkan Oscar sebagai aktor terbaik. 4/10.


Seorang astrofisikawan bernama Stephen Hawking (Eddie Redmayne) yang saat itu masih menjadi mahasiswa sedang jatuh cinta terhadap seorang mahasiswi bernama Jane (Felicity Jones). Stephen seorang pria muda yang sehat dan aktif. Tapi disaat usianya 21 tahun, ia mengalami kecelakaan sehingga didiagnosa mengidap penyakit saraf dan kelumpuhan.

Namun, Jane tetap mencintainya dengan keadaan seperti itu hingga mereka menikah dan memiliki tiga orang anak. Jane tak luput membantu Stephen mengejar mimpinya, membuat terobosan bagi ilmu pengetahuan. Ketika tiba waktunya, Jane telah sampai pada batas perasaannya. Meninggalkan Stephen untuk pria lain. Meski begitu, Stephen yang awalnya bersedih ditinggal Jane tetap mengejar impiannya untuk tetap mencari Teori Segalanya.

Jane : "If you don't get up and play a game with me, I won't come back here again. Ever."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar